Article

 

Karakteristik arus searah dan bolak balik

02 November 2020

Direct Current atau yang biasa disingkat DC merupakan tipe arus listrik searah. Ide mengenai arus DC dikembangkan oleh Thomas Alva Edison melalui perusahaannya yaitu General Electric dan digunakan secara komersil pada akhir abad ke-19. Sumber arus DC yang paling umum digunakan berasal dari proses kimiawi, hasil induksi elektromagnetik dan bahkan berasal dari sumber energi alam yang terbarukan. Sumber arus DC yang berasal dari proses kimiawi antara lain baterai (elemen Volta) dan akumulator (biasa disebut aki). Sumber arus DC yang berasal dari hasil induksi elektromagnetik antara lain dinamo (generator/motor DC). Sumber arus DC yang berasal dari sumber energi alam yang terbarukan adalah sel/panel surya, yang memanfaatkan cahaya matarahari dalam penggunaannya. Penggunaan arus DC yang paling sering dijumpai adalah aki mobil, yang menjadi sumber energi listrik bagi perangkat elektronik di dalam mobil seperti lampu mobil, tape, pemantik rokok dan lain sebagainya. Secara teori, arus DC adalah aliran elektron dari suatu titik dengan energi potensial listrik yang lebih tinggi ke titik lain dengan energi potensial lebih rendah. Karakteristik arus DC antara lain: 1) Nilai arus listriknya selalu tetap atau konstan terhadap perubahan waktu; 2) Polaritasnya selalu tetap pada masingmasing terminalnya dan 3) Bentuk gelombang baik I (arus) vs t (waktu) maupun V (tegangan) vs t (waktu) mendatar, di mana nilai V maupun I selalu tetap terhadap perubahan waktu. Alternating Current atau yang biasa disingkat AC merupakan tipe arus listrik bolak-balik. Ide mengenai arus AC dikembangkan oleh Nikola Tesla yang bekerjasama dengan perusahaan Westinghouse dan digunakan secara komersil pada pertengahan abad 20-an. mendatar (singkatan dari alternating current) atau yang biasa disebut dengan arus bolak balik, adalah arus listrik yang nilainya berubah-ubah terhadap satuan waktu. Sumber arus AC yang paling umum adalah berasal dari induksi elektromagnetik yaitu dari generator AC yang secara eksklusif dioperasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) ataupun dari generator portabel (genset AC). Penggunaan arus AC yang paling umum adalah pada rumah tangga, di mana arus AC dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menyalakan perangkat-perangkat elektronik seperti televisi, air conditioner (AC), lampu rumah dan lain sebagainya. Secara teori, sama halnya dengan arus DC, arus AC adalah aliran elektron dari suatu titik dengan energi potensial listrik yang lebih tinggi ke titik lain dengan energi potensial lebih rendah.

Metode pertama yaitu membuat sebuah rangkaian listrik di mana pada rangkaian listrik tersebut sama-sama menggunakan kapasitor, bola lampu dan beberapa buah kabel. Metode kedua yaitu membuat sebuah rangkaian listrik di mana pada rangkaian listrik tersebut sama-sama menggunakan sel elektrolisis dan beberapa buah kabel. Metode ketiga yaitu dengan menggunakan osiloskop untuk melihat bentuk gelombang arus DC maupun AC. Pada metode pertama, kapasitor yang dialiri arus DC menyebabkan bola lampu padam sementara arus AC menyebabkan bola lampu menyala redup. Pada metode kedua, akan timbul gelembunggelembung pada elektroda ketika sel elektrolisis dialiri arus DC sementara sel elektrolisis yang dialiri arus AC tidak bergelembung sama sekali. Pada metode ketiga, hasil visualisasi osiloskop membuktikan bentuk arus DC adalah mendatar dan bentuk arus AC adalah gelombang sinusoidal

Article Lainnya

Mengenal Kegunaan TDS Meter

PH Meter

Cara Kerja Vibration Meter

Kami hadir untuk memberikan pelayanan terbaik!

PT. Graphic Control sebagai distributor tunggal merk IRtek & Constant , siap melayani anda para agen distributor produk elektronik - mekanikal dan anda para pengusaha yang memerlukan solusi cerdas untuk meningkatkan efisiensi usaha anda.

Hotline

085220102062

Email

sales@graphiccontrol.co.id
Click here for online inquiry

Head Office

Ruko Darmo Galeria Center. Jl. Mayjen Sungkono B-9, Surabaya 60224
View on google map